Makassar, 2 April 2010, pkl. 23.00WITA
Tri Hari Suci Paskah tahun 2010 ini kami rayakan di dua Paroki yang berbeda. Kami merayakan Misa Kamis Putih di Paroki St. Helena Lippo Village Tangerang, sedangkan perayaan Jumat Agung & Misa Sabtu Malam Paskah kami merayakannya di Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus – Gereja Katedral Makassar.
Misa Kamis Putih di Paroki St. Helena, Lippo Village Tangerang diadakan 2 kali perayaan. Misa Pertama
pukul 17.00 WIB & Misa Kedua pukul 20.30 WIB. Kami mengikuti Misa Kamis Putih yang pertama yang dipimpin oleh Rm. Heribertus Kartono OSC.
Dalam Misa Kamis Putih ini dikenang peristiwa pembasuhan kaki para rasul. Melalui peristiwa ini kita diajarkan untuk mau memiliki hati seorang pelayan, yang mau merendahkan diri & melayani, untuk membasuh kaki.
Para rasul yang kakinya akan dibasuh, dipilih dari perwakilan umat lingkungan di Paroki St. Helena. Peristiwa ini menjadi ciri khas dari Misa Kamis Putih selain prosesi Pentahtahan Sakramen Mahakudus yang digelar di akhir misa.
Misa Kamis Putih pertama berlangsung meriah dan Gereja St. Helena dipadati oleh sekitar 2500 umat.
Perayaan Jumat Agung, kami rayakan di Gereja Katedral Makassar. Di gereja ini Jumat Agung dirayakan 2 kali, pukul 15.00 WITA & pukul 18.30 WITA.
Kami men
gikuti perayaan Jumat Agung yang pertama.
Perayaan ini dipimpin oleh Mgr. John Likuada dan didampingi oleh Rm. Paulus Tongli Pr & Rm. Leo Sugiyono, MSC.
Dalam peristiwa perayaan Jumat Agung ini ada 3 hal yang menjadi inti yaitu Pembacaan Kisah Sengsara, Doa Umat Meriah & Penghormatan Salib.
Untuk tahun ini, Pembacaan Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus diambil dari Injil Yohanes. Pembacaan Injil yang dilagukan ini berlangsung panjang dan memakan waktu hampir 1 jam. Terlihat umat menyimak & antusias mengikuti pembacaan Injil ini.
Doa Umat Meriah dibawakan oleh Uskup & Kedua Pastor yang memimpin perayaan ini. Beragam doa umat & intensi doa dipanjatkan disini.
Dan umat yang hadir diajak u
ntuk berlutut dan berdiri sebagai tanggapan Doa Umat Meriah.
Penghormatan Salib dipimpin oleh Uskup John Likuada. Beliau mengajak umat untuk melihat “Kayu Salib Kristus... Penyelamat Dunia”. Melalui 3 kali perhentian, Salib Kristus yang dibungkus kain ungu secara bertahap dilepas. Dan setelah itu umat bergantian melakukan penghormatan salib dengan cara maju ke depan dan mencium Salib Tuhan.
Usai penghormatan salib, acara dilakukan dengan penerimaan komuni kepada umat yang hadir. Perayaan Jumat Agung yang dihadiri oleh sekitar 1000 orang ini ditutup oleh Uskup tanpa berkat meriah.
Pengamanan Perayaan Jumat Agung di Katedral Makassar ini terlihat cukup
mencolok sekali karena dihadiri oleh Tim Penjinak Bom - Gegana Polri. Satu jam sebelum perayaan berlangsung, tim Gegana Polri masuk ke dalam gedung gereja yang telah dipadati umat dan melakukan penyisiran dengan alat deteksi bom ke beberapa likasi. Mulai dari tempat duduk umat, altar, ruang pengakuan & sakristi. Dan terlihat di pelataran gereja Mobil Tim Gegana juga standby mempersiapkan diri.
Usai perayaan Jumat Agung, kami menemui Romo Leo Sugiyono MSC yang tadi ikut dalam konselebran tadi dan dengan beliau kami berkenalan dan mengabadikannya dalam foto bersama.
asinggih@020410